SISTEM
OTOT/URAT DAGING (MUSCULUS)
DAN
PERTUMBUHAN
1. Sistem
Otot
5.1 Pendahuluan
Ø Secara
fungsional sistem otot pada ikan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
-
Otot yang bekerja dibawah rangsangan atau
koordinasi otak, sering disebut juga otot sadar (voluntary muscular).
-
Otot yang bekerja tidak dibawah koordinasi
otak, atau disebut juga otot tidak sadar (involuntary muscular).
Ø Berdasarkan
struktur dan funsinya otot pada ikan dapat pula dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
-
Otot polos,
-
Otot bergaris/lurik
-
Otot jantung
Ø Berdasarkan
penempelannya dapat dibedakan pula menjadi:
-
Otot yang menempel pada rangka, yaitu otot
bergaris/lurik (skeletal muscle)
-
Otot yang tidak menempel pada rangka, yaitu
otot polos dan otot jantung (non skeletal muscle).
5.2 Otot Polos
Otot polos memiliki
serabut lebih sederhana dan kecil dibandingkan dengan serabut otot lurik maupun
otot jantong. Serabut otot ini dibentuk dari mesenchim embrio dari mesoderm
yang disertai oleh sel-sel jaringan ikat yang kemudian berkembang menjadi otot
polos. Serabut otot polos pada umumnya tersusun dalam ikatan/kumpulan namun ada pula yang tersebar. Kontraksi otot ini
lambat akan tetapi dapat berkerja dalam jangka waktu panjang. Otot polos umumnya bekerja dengan
dirangsang oleh serabut syaraf tetapi kadang kala juga dirangsang oleh
kontraksi otot tetangganya, misalnya pada saluran pencernaan makanan. Otot polos merupakan
lapisan utama pada sebagian besar organ dalam tubuh, yaitu saluran pencernaan
makanan, gelembung renang, saluran reproduksi dan ekskresi. Oleh karena itu otot
polos antara lain didapati pada:
Ø Dinding saluran pencernaan, baik
yang melingkar maupun yang memanjang. Otot ini digunakan untuk meng-gerakkan
makanan (gerakan
peristaltik).
Ø Saluran
kelenjar pencernaan, kantung urine, trakhea dan bronkhi dari paru-paru.
Ø Saluran
peredaran darah, yaitu urat daging melingkar berguna untuk mengatur tekanan
darah.
Ø Mata, digunakan dalam mengatur pergerakan lensa
mata dan mengatur intensitas cahaya.
Ø Saluran
ekskresi dan reproduksi, digunakan dalam menggerakkan keluar produk yang
dihasilkan oleh kelenjar ekreasi dan reproduksi.
Ø Secara
umum otot polos dapat dibagi menjadi dua kategoti, yaitu; unitary dan
multiunit.
Ø Unitari,
bergerak atas inisiatif sendiri untuk membantu mempertahankan ritme gerakan
organ sasarannya.
Ø Multiunit,
bergerak atas rangsangan neuron (sel-sel syaraf)
5.3
Otot Bergaris/Lurik
Otot ini memiliki serabutnya otot berupa garis-garis
melintang dengan banyak inti tersebar pada bagian pinggir serabutnya. Otot ini
disebut juga otot rangka karena melekat pada rangka atau kulit, dan
disebut juga otot voluntari karena kerjanya dipengaruhi oleh rangsangan
otak (otot sadar).
Serabut otot bergaris tersusun dalam ikatan sebanyak 20
sampai 30 buah serabut yang dinamakan fasciculum.
Didalam fasciculum, setiap serabut otot terbungkus oleh jaringan ikat
tipis yang disebut endomysium, fasciculum
itu sendiri dibungkus oleh selaput perimysium.
Dengan kata lain otot- adalah kumpulan fasciculum yang terbungkus
oleh epimysium yang juga sebagai pemisah otot yang satu dengan
lainnya. Sistem kerja otot sadar
kebanyakan berfungsi secara sinergi dan ada pula
yang antagonis. Otot yang bersinergi adalah otot yang bekerja saling
menyokong dengan otot yang lain. Otot antagonis adalah otot yang bekerja saling
berlawanan yaitu apabila satu otot melakukan kontraksi maka otot yang lain akan
mengendur.
Tubuh ikan terdiri dari kumpulan blok-blok otot, setiap
blok disebut myotome (pada saat
embrio ikan disebut myomer). Myotome
tersusun menurut pola tertentu yang dapat dibedakan menjadi dua tipe umum,
yaitu:
Ø Cyclostomine, tipe
ini ditemukan pada kelompok agnatha (ikan tidak berahang).
Ø Piscine, ditemukan pada
kelompok ikan Elasmobranchii (bertulang rawan) dan Teleostei (bertulang keras).
Kumpulan otot ini, biasanya diberi nama sesuai dengan pergerakannya atau organ
tempat otot itu melekat, seperti otot penegak sirip punggung, otot penarik
sirip dada dan lain-lain.
Pola kontruksi otot-otot parietal terdiri dari
urutan myomere yang zig-zag diikat oleh myoseptum yaitu bagian jaringan ikat
yang membatasi antara myomer berurutan.
Myomer terbentang mulai dari tengkorak sampai ujung ekor yang
berdaging. Setiap myomer terdiri dari bagian dorsal yang disebut epaksial dan bagian ventral disebut hypaksial
(Gambar 4.1). Keduanya dipisahkan oleh selaput berupa jaringan ikat yang
disebut horizontal keletogeneus septum. Pada bagian permukaan selaput ini
terdapat urat daging yang menutupinya dinamakan musculus lateralis superficialis yang banyak mengandung lemak dan
pembuluh darah sehingga berwarna merah tua, otot ini disebut juga red muscle..
Umumnya serabut otot mengarah anteroposterior,
tetapi beberapa serabut hypoksial dari setiap myomer tersusun serong
ventromedial. Kontraksi dari kelompok myomer di satu pihak akan disambut oleh
kontraksi kelompok myomer di lain pihak, menyebabkan tubuh ikan menjadi
meliuk-liuk pada saat berenang.
Pada umumnya kerja otot
memiliki fungsi ganda, ada yang berkerja secara sinergis yang bekerja saling
menyokong dengan yang lainnya, ada pula yang berfungsi sebagai antagonis yang bekerja berlawanan, yaitu satu berkontraksi dan yang lainnya mengendur. Bagian-bagian
besar otot bergaris pada tubuh ikan ada empat, yaitu:
Ø Otot
ocolomotor, yang terdapat pada mata dengan jumlah tiga pasang.
Ø Otot
hypobranchial, terdapat pada dasar pharynx, rahang, hyoid dan lengkung insang (berfungsi sebagai
pengembang).
Ø Otot
branchiomeric yang terdapat pada muka,
rahang dan lengkung insang (berfungsi sebagai pengkerut). Otot yang bekerja
terhadap rawan insang pada hiu ialah
kelompok otot branchial yang terdiri dari otot-otot konstriktor, levator dan
interakualia.
Ø Otot
appendicular yang berfungsi untuk menggerakkan sirip. Pada daerah sirip
berpasangan (sirip perut dan sirip dada), otot-ototnya melanjutkan diri ke
dinding tubuh, terjadi pelekatan ikatan otot hypaksial dari beberapa myomer
yang berurutan ke gelang anggota dan
menyebar pada sirip, membentuk dua macam kelompok otot yaitu abductor (untuk menegakkan siri) dan adductor (untuk mengembangkan sirip),
dengan beberapa tambahan seperti lembaran otot tipis yang di antara jari-jari
sirip (untuk melipat sirip).
Otot pada sirip-sirip tunggal
berfungsi untuk menggerakkan sirip-sirip tersebut. Otot-otot permukaan pada sirip punggung dan
sirip dubur misalnya tersusun secara berpasangan, yaitu otot protractor (penegang) dan retractor (pengendur). Sirip ekor mempunyai gumpalan otot lateral
yang dihubungkan oleh otot pada bagian dasarnya. Otot ekor berfungsi menggerakkan (dorsal
flexor dan ventral flexor) dan mengembangciutkan seperti kipas (flexor,
interfilamental di antara jari-jari sirip). Pada kepala ikan, otot berhubungan
terutama dengan rahang dan tulang lengkung insang.
Warna otot ikan sangat beragam
mulai keputihan, orange dampai kemerahan, hal ini bergantungpada jenis ikan. Penyebab utama antara daging
putih dan daging merah adalah kandungan pigmennya, dimana myoglobin menjadi
pigmen utama yang terdapat pada daging merah (Winarno, 1984).
Menurut Okada (1990) daging merah
mengandung myoglobin dan hemoglobin yang bersifat prooksidan serta kaya akan
lemak. Warna merah pada daging ikan disebabkan kandungan hemoproteinnya tinggi
yang tersusun atas protein mioety, globin dan struktur heme. Di antara
hemoprotein yang ada, myoglobin adalah hemoprotein yang terbanyak. Lebih dari 80
% hemoprotein pada daging merah adalah myoglobin dan hemoglobin.
Myoglobin mirip dengan hemoglobin namun bentuknya lebih kecil,
yaitu kira-kira satu per empat bagian dari besar hemoglobin. Satu molekul
myoglobin terdiri dari satu rantai polipeptida yang terdiri dari 150 buah asam
amino. Berdasarkan sifat fisiknya, myoglobin merupakan bagian dari protein
sarkoplasma daging, bersifat larut dalam air dan larutan garam encer. Molekul
myoglobin terdiri dari dua bagian yaitu: bagian protein (globin) dan bagian non
protein (heme). Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah hemoglobin dan myoglobin
pada daging ikan antara lain:
- Tingkat
aktivitas jaringan (fisiologis)
- Suplai
darah,
- Tingkat
kebutuhan oksigen,
- Umur
dan spesies ikan
5.4 Otot Jantung
Otot jantung adalah untuk yang
khas dan hanya dijumpai pada jantung saja. Jaringan otot jantung memperlihatkan
garis-garis melintang pada serabutnya.
Pada otot ini tidak ada serabut yang terpisah, akan tetapi saling
terhubung satu sama lainnya. Otot
jantung berkontraksi kuat dan terus menerus bekerja sampai akhir hayat ikan
tersebut.. Kerja otot jantung ini
sifatnya involuntary karena bekerja tidak atas rangsangan otak. Otot jantung
berwarna merah tua, berbeda dengan otot bergaris yang berwarna keputihan hingga
warna merah jambu tergantung pada jenis ikannya. Otot jantung ini disebut pula sebagai myocardium yang dilapisi oleh
selaput pericardium (selaput luar) dan
endocardium (selaput dalam).
5.5 Organ Listrik
Pada beberapa Elasmobranchii
dan Teleostei, otot-otot tertentu bemodifikasi sehingga dapat menghasilkan,
menyimpan, dan mengeluarkan muatan listrik.
Jumlah ikan yang diketahui mempunyai organ listrik kira-kira 500 spesies
yang tergolong dalam tujuh family Chonrichtheys dan Osteichthyes.
Pada umumnya arus listrik yang
dihasilkan oleh ikan berfungsi sebagai alat komunikasi, orientasi, dan
deteksi terhadap mangsa. Pada beberapa spesies, organ listrik
dipergunakan juga untuk menyerang lawan atau mempertahankan diri, pada ikan
yang menghasilkan voltase yang tinggi dapat dilemahkan ikan-ikan yang berukuran
yang lebih besar.
Pada umumnya organ listrik ini
berasal dari otot yang memiliki banyak bentuk, lokasi, struktur, dan juga
fa’alnya. Organ listrik ini dapat ditemukan pada ekor (misalnya pada ikan pari
listrik), di bawah kulit (Teleostei), pada sirip, di belakang mata
(star-gazer), atau pada sebagian besar permukaan tubuh (belut listrik). Ikan yang hidup pada daerah beriklim sedang
mempunyai voltage yang lebih tinggi dari pada ikan yang hidup pada daerah dingin. Pada umumnya ikan laut mempunyai voltase
tinggi dibanding ikan air tawar,
kecuali belut listrik (Electrophoros) dan ikan lele listrik (Malapterurus electricus).
Ikan yang dapat menghasilkan
kejutan listrik voltase tinggi antara lain Electrophorus
electricus, Torpedo nobilian, Malapterurus electricus. Kejutan listrik ini digunakan untuk membunuh
mangsa dan mempertahankan diri dari serangan musuh. Sedangkan ikan bervoltase
rendah misalnya Mormyrus rume, Gymnotus carapo, Gymnoranchus niloticus, Raja clavata. Aliran listrik ini berfungsi sebagai bagian
dari sistem electrosensori dan alat komunikasi antar ikan.
Ikan Raja dan Electrophorus,
organ listriknya terletak pada ekor. Pada
Electrophorus electricus (belut laut), organ listriknya
dapat menghasilkan arus listrik antara 350 -
650 volt. Ikan ini memiliki
ukuran tubuh hingga panjang 3 meter, termasuk ikan dengan pergerakan lamban dan
hidup pada daerah yang visibiltasnya rendah (keruh/gelap). Pada Torpedo nobilian yang hidupnya di dasar
laut dengan pergerakannya juga lamban, mengeluarkan arus listrik sampai 220
volt. Malapterurus electricus, hidup
di sungai yang gelap di benua Afrika, panjangnya bisa sampai satu meter dan
dapat mengeluarkan muatan listrik sebesar 350 volt (Bond, 1979).
Unit fungsional organ listrik
adalah electroplaks, berupa sel berinti
banyak. Umumnya sebelah permukaannya datar melipat-lipat kecil; mito-khondria
terkonsentrasi di bawah selaput ini.
Permukaan datar yang sebelahnya lagi penuh dengan syaraf-syaraf yang
masuk. Beratus bahkan beribu-ribu electroplaks bertumpuk membentuk batang, dan
banyak batang-batang terdapat dalam satu organ .
2. Pertumbuhan
Pertumbuhan
adalah perubhan ukuran ikan dalam jangka waktu tertentu, yang dinyatakan dalam
satuan panjang, bobot maupun volume. Ikan tumbuh terus menerus sepanjang
hidupnya, sehingga dikatakan bahwa ikan mempunyai sifat pertumbuhan tak
terbatas.
Pertumbuhan secara fisik
diekpresikan dengan adanya perubahan jumlah atau ukuran sel penyusun jaringan
tubuh pada periode tertentu, yang kemudian diukur dalam stuan panjang ataupun
bobot. Pertumbuhan diatur oleh hormone, terutama hormone yang dihasilkan di
bagian hipofisis. Pada spesies jantan lebih besar daripada betina karena jantan
terlibat langsung dalam pembuatan atau penjagaan sarang atau kegitan lain.
A. Bentuk
Pertumbuhan
Pada awalnya ikan tumbuh lambat, karena
saat itu dalam perkembangan hidup awal yang dipusatkan pada penyempurnaan
organ-organ tubuh, setelah itu pertumbuhan panjang menjadi pesat sampai dengan
kedewasaan. Kemudian dilanjutkan pada pertumbuhan jaringan somatic dan gonad.
B.
Penentuan umur
Penentuan umur
dapat dilihat pada sisik sebagai hasil pertumbuhan musiman juga struktur keras
lainnya seperti otolit, tulang rusuk, tutup insang dan jari-jari sirip. Otolit
adalah satu organ yang terletak didalam telinga bagian dalam.
C.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu faktor intrisik (dalam) faktor yang timbul dari dalam diri
ikan itu sendiri, seperti sifat keturunan, umur/ukuran, ketahanan terhadap
penyakit, dan kemampuan memanfaatkan makanan dan faktor ekstrinsik (luar)
meliputi sifat fisik dan kimiawi perairan serta komponen hayati. Kedua faktor
tersebut saling mempengaruhi
D.
Bioenergetika
Bioenergetik
adalah energi yang dikonsumsi akan berubah dalam bentuk
aktivitas
metabolism, pertumbuhan dan energi yang dieksresikan.
E.
Penuaan
Proses penuaan
ditandai oleh melambatnya pertumbuhan, percepatan laju mortalitas, kapasitas
reproduksi yang menurun secara bertahap, dan meningkatnya abnormalitas anakan.
Umumnya ikan jantan cepat uzur dan mati daripada ikan betina.
Sistem Otot Pada Ikan
BalasHapuswuihh :)
BalasHapusnambah ilmu dulu nih ahhh baca ini:D :D
Supplier Tas Terbesar
Terima kasih.
BalasHapusSelalu bermanfaat
Jackpot City Casino Review 2021 | Bonuses, Free Spins & No Deposit
BalasHapusJackpot City Casino review for 2021 | Including our own expert's review of 인카지노 Jackpot 제왕카지노 City Casino's games, software, banking methods & much more.Games: 400+Deposit Methods: Skrill, Skrill, Paypal, 바카라 Rating: 4.5 · Review by CasinoRewards