Senin, 27 Oktober 2014

Sistem otot pada ikan



SISTEM OTOT/URAT DAGING (MUSCULUS)
DAN PERTUMBUHAN

1.      Sistem Otot

5.1 Pendahuluan
Ø  Secara fungsional sistem otot pada ikan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
-         Otot yang bekerja dibawah rangsangan atau koordinasi otak, sering disebut juga otot sadar (voluntary muscular).
-         Otot yang bekerja tidak dibawah koordinasi otak, atau disebut juga otot tidak sadar (involuntary muscular).  
Ø  Berdasarkan struktur dan funsinya otot pada ikan dapat pula dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
-         Otot polos,
-         Otot bergaris/lurik
-         Otot jantung
Ø  Berdasarkan penempelannya dapat dibedakan pula menjadi:
-         Otot yang menempel pada rangka, yaitu otot bergaris/lurik (skeletal muscle)
-         Otot yang tidak menempel pada rangka, yaitu otot polos dan otot jantung (non skeletal muscle).

5.2 Otot Polos
Otot polos memiliki serabut lebih sederhana dan kecil dibandingkan dengan serabut otot lurik maupun otot jantong. Serabut otot ini dibentuk dari mesenchim embrio dari mesoderm yang disertai oleh sel-sel jaringan ikat yang kemudian berkembang menjadi otot polos. Serabut otot polos pada umumnya tersusun dalam ikatan/kumpulan namun  ada pula yang tersebar. Kontraksi otot ini lambat akan tetapi dapat berkerja dalam jangka waktu panjang. Otot polos umumnya bekerja dengan dirangsang oleh serabut syaraf tetapi kadang kala juga dirangsang oleh kontraksi otot tetangganya, misalnya pada saluran pencernaan makanan. Otot polos merupakan lapisan utama pada sebagian besar organ dalam tubuh, yaitu saluran pencernaan makanan, gelembung renang, saluran reproduksi dan ekskresi. Oleh karena itu otot polos antara lain didapati pada:
Ø  Dinding saluran pencernaan, baik yang melingkar maupun yang memanjang. Otot ini digunakan untuk meng-gerakkan makanan (gerakan peristaltik).
Ø  Saluran kelenjar pencernaan, kantung urine, trakhea dan bronkhi dari paru-paru.
Ø  Saluran peredaran darah, yaitu urat daging melingkar berguna untuk mengatur tekanan darah.
Ø  Mata,  digunakan dalam mengatur pergerakan lensa mata dan mengatur intensitas cahaya.
Ø  Saluran ekskresi dan reproduksi, digunakan dalam menggerakkan keluar produk yang dihasilkan oleh kelenjar ekreasi dan reproduksi.
Ø  Secara umum otot polos dapat dibagi menjadi dua kategoti, yaitu; unitary dan multiunit.
Ø  Unitari, bergerak atas inisiatif sendiri untuk membantu mempertahankan ritme gerakan organ sasarannya.
Ø  Multiunit, bergerak atas rangsangan neuron (sel-sel syaraf)

5.3 Otot Bergaris/Lurik
Otot ini memiliki serabutnya otot berupa garis-garis melintang dengan banyak inti tersebar pada bagian pinggir serabutnya. Otot ini disebut juga otot rangka karena melekat pada rangka atau kulit, dan disebut  juga otot voluntari  karena kerjanya dipengaruhi oleh rangsangan otak (otot sadar).
Serabut otot bergaris tersusun dalam ikatan sebanyak 20 sampai 30 buah serabut yang dinamakan fasciculum. Didalam fasciculum, setiap serabut otot terbungkus oleh jaringan ikat tipis yang disebut endomysium, fasciculum itu sendiri dibungkus oleh selaput perimysium. Dengan kata lain otot- adalah kumpulan fasciculum yang terbungkus oleh epimysium yang juga sebagai pemisah otot yang satu dengan lainnya.  Sistem kerja otot sadar kebanyakan berfungsi secara sinergi dan ada pula yang antagonis. Otot yang bersinergi adalah otot yang bekerja saling menyokong dengan otot yang lain. Otot antagonis adalah otot yang bekerja saling berlawanan yaitu apabila satu otot melakukan kontraksi maka otot yang lain akan mengendur.
Tubuh ikan terdiri dari kumpulan blok-blok otot, setiap blok disebut myotome (pada saat embrio ikan disebut myomer).  Myotome tersusun menurut pola tertentu yang dapat dibedakan menjadi dua tipe umum, yaitu:
Ø  Cyclostomine, tipe ini ditemukan pada kelompok agnatha (ikan tidak berahang).
Ø  Piscine, ditemukan pada kelompok ikan Elasmobranchii (bertulang rawan) dan Teleostei (bertulang keras). Kumpulan otot ini, biasanya diberi nama sesuai dengan pergerakannya atau organ tempat otot itu melekat, seperti otot penegak sirip punggung, otot penarik sirip dada dan lain-lain. 
Pola kontruksi otot-otot parietal terdiri dari urutan myomere yang zig-zag diikat oleh myoseptum yaitu bagian jaringan ikat yang membatasi antara myomer berurutan.   Myomer terbentang mulai dari tengkorak sampai ujung ekor yang berdaging.  Setiap myomer  terdiri dari bagian dorsal yang disebut  epaksial dan bagian ventral disebut hypaksial (Gambar 4.1). Keduanya dipisahkan oleh selaput berupa jaringan ikat yang disebut horizontal keletogeneus septum. Pada bagian permukaan selaput ini terdapat urat daging yang menutupinya dinamakan musculus lateralis superficialis yang banyak mengandung lemak dan pembuluh darah sehingga berwarna merah tua, otot ini disebut juga red muscle..
Umumnya serabut otot mengarah anteroposterior, tetapi beberapa serabut hypoksial dari setiap myomer tersusun serong ventromedial. Kontraksi dari kelompok myomer di satu pihak akan disambut oleh kontraksi kelompok myomer di lain pihak, menyebabkan tubuh ikan menjadi meliuk-liuk pada saat berenang.
 

Pada umumnya kerja otot memiliki fungsi ganda, ada yang berkerja secara sinergis yang bekerja saling menyokong dengan yang lainnya, ada pula yang berfungsi sebagai  antagonis yang bekerja berlawanan, yaitu  satu berkontraksi  dan yang lainnya mengendur. Bagian-bagian besar otot bergaris pada tubuh ikan ada empat, yaitu: 
Ø  Otot ocolomotor, yang terdapat pada mata dengan jumlah tiga pasang.
Ø  Otot hypobranchial, terdapat pada dasar pharynx, rahang, hyoid dan  lengkung insang (berfungsi sebagai pengembang). 
Ø  Otot branchiomeric yang terdapat  pada muka, rahang dan lengkung insang (berfungsi sebagai pengkerut). Otot yang bekerja terhadap rawan insang   pada hiu ialah kelompok otot branchial yang terdiri dari otot-otot konstriktor, levator dan interakualia.
Ø  Otot appendicular yang berfungsi untuk menggerakkan sirip. Pada daerah sirip berpasangan (sirip perut dan sirip dada), otot-ototnya melanjutkan diri ke dinding tubuh, terjadi pelekatan ikatan otot hypaksial dari beberapa myomer yang berurutan ke gelang anggota  dan menyebar pada sirip, membentuk dua macam kelompok otot yaitu abductor (untuk menegakkan siri) dan adductor (untuk mengembangkan sirip), dengan beberapa tambahan seperti lembaran otot tipis yang di antara jari-jari sirip (untuk melipat sirip).
Otot pada sirip-sirip tunggal berfungsi untuk menggerakkan sirip-sirip tersebut.  Otot-otot permukaan pada sirip punggung dan sirip dubur misalnya tersusun secara berpasangan, yaitu otot protractor (penegang) dan retractor (pengendur).  Sirip ekor mempunyai gumpalan otot lateral yang dihubungkan oleh otot pada bagian dasarnya.  Otot ekor berfungsi menggerakkan (dorsal flexor dan ventral flexor) dan mengembangciutkan seperti kipas (flexor, interfilamental di antara jari-jari sirip). Pada kepala ikan, otot berhubungan terutama dengan rahang dan tulang lengkung insang.
Warna otot ikan sangat beragam mulai keputihan, orange dampai kemerahan, hal ini bergantungpada jenis ikan. Penyebab utama antara daging putih dan daging merah adalah kandungan pigmennya, dimana myoglobin menjadi pigmen utama yang terdapat pada daging merah (Winarno, 1984).
Menurut Okada (1990) daging merah mengandung myoglobin dan hemoglobin yang bersifat prooksidan serta kaya akan lemak. Warna merah pada daging ikan disebabkan kandungan hemoproteinnya tinggi yang tersusun atas protein mioety, globin dan struktur heme. Di antara hemoprotein yang ada, myoglobin adalah hemoprotein yang terbanyak. Lebih dari 80 % hemoprotein pada daging merah adalah myoglobin dan hemoglobin. 
Myoglobin mirip dengan hemoglobin namun bentuknya lebih kecil, yaitu kira-kira satu per empat bagian dari besar hemoglobin. Satu molekul myoglobin terdiri dari satu rantai polipeptida yang terdiri dari 150 buah asam amino. Berdasarkan sifat fisiknya, myoglobin merupakan bagian dari protein sarkoplasma daging, bersifat larut dalam air dan larutan garam encer. Molekul myoglobin terdiri dari dua bagian yaitu: bagian protein (globin) dan bagian non protein (heme). Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah hemoglobin dan myoglobin pada daging ikan antara lain:
- Tingkat aktivitas jaringan (fisiologis)
- Suplai darah,
- Tingkat kebutuhan oksigen,
- Umur dan spesies ikan

5
.4 Otot Jantung
Otot jantung adalah untuk yang khas dan hanya dijumpai pada jantung saja. Jaringan otot jantung memperlihatkan garis-garis melintang pada serabutnya.  Pada otot ini tidak ada serabut yang terpisah, akan tetapi saling terhubung satu sama lainnya.  Otot jantung berkontraksi kuat dan terus menerus bekerja sampai akhir hayat ikan tersebut..   Kerja otot jantung ini sifatnya involuntary karena bekerja tidak atas rangsangan otak. Otot jantung berwarna merah tua, berbeda dengan otot bergaris yang berwarna keputihan hingga warna merah jambu tergantung pada jenis ikannya.  Otot jantung ini disebut pula sebagai myocardium yang dilapisi oleh selaput  pericardium (selaput luar) dan endocardium (selaput dalam).

5.5 Organ Listrik
Pada beberapa Elasmobranchii dan Teleostei, otot-otot tertentu bemodifikasi sehingga dapat menghasilkan, menyimpan, dan mengeluarkan muatan listrik.   Jumlah ikan yang diketahui mempunyai organ listrik kira-kira 500 spesies yang tergolong dalam tujuh family Chonrichtheys dan Osteichthyes.
Pada umumnya arus listrik yang dihasilkan oleh ikan berfungsi sebagai alat komunikasi, orientasi, dan deteksi  terhadap mangsa.  Pada beberapa spesies, organ listrik dipergunakan juga untuk menyerang lawan atau mempertahankan diri, pada ikan yang menghasilkan voltase yang tinggi dapat dilemahkan ikan-ikan yang berukuran yang lebih besar.
Pada umumnya organ listrik ini berasal dari otot yang memiliki banyak bentuk, lokasi, struktur, dan juga fa’alnya. Organ listrik ini dapat ditemukan pada ekor (misalnya pada ikan pari listrik), di bawah kulit (Teleostei), pada sirip, di belakang mata (star-gazer), atau pada sebagian besar permukaan tubuh (belut listrik).   Ikan yang hidup pada daerah beriklim sedang mempunyai voltage yang lebih tinggi dari pada ikan yang  hidup pada daerah dingin.   Pada umumnya ikan laut mempunyai voltase tinggi dibanding ikan  air tawar, kecuali  belut listrik  (Electrophoros) dan ikan lele listrik (Malapterurus electricus). 





  
Ikan yang dapat menghasilkan kejutan listrik voltase tinggi antara lain Electrophorus electricus, Torpedo nobilian, Malapterurus electricus.  Kejutan listrik ini digunakan untuk membunuh mangsa dan mempertahankan diri dari serangan musuh. Sedangkan ikan bervoltase rendah misalnya Mormyrus rume,  Gymnotus carapo, Gymnoranchus niloticus,  Raja clavata.   Aliran listrik ini berfungsi sebagai bagian dari sistem electrosensori dan alat komunikasi antar ikan.
Ikan Raja dan Electrophorus, organ listriknya terletak pada ekor. Pada  Electrophorus  electricus (belut laut), organ listriknya dapat menghasilkan arus listrik antara 350 -  650 volt.  Ikan ini memiliki ukuran tubuh hingga panjang 3 meter, termasuk ikan dengan pergerakan lamban dan hidup pada daerah yang visibiltasnya rendah (keruh/gelap). Pada Torpedo nobilian yang hidupnya di dasar laut dengan pergerakannya juga lamban, mengeluarkan arus listrik sampai 220 volt. Malapterurus electricus, hidup di sungai yang gelap di benua Afrika, panjangnya bisa sampai satu meter dan dapat mengeluarkan muatan listrik sebesar 350 volt (Bond, 1979).
Unit fungsional organ listrik adalah  electroplaks, berupa sel berinti banyak. Umumnya sebelah permukaannya datar melipat-lipat kecil; mito-khondria terkonsentrasi di bawah selaput ini.  Permukaan datar yang sebelahnya lagi penuh dengan syaraf-syaraf yang masuk. Beratus bahkan beribu-ribu electroplaks bertumpuk membentuk batang, dan banyak batang-batang terdapat dalam satu organ .




 
2.      Pertumbuhan  
Pertumbuhan adalah perubhan ukuran ikan dalam jangka waktu tertentu, yang dinyatakan dalam satuan panjang, bobot maupun volume. Ikan tumbuh terus menerus sepanjang hidupnya, sehingga dikatakan bahwa ikan mempunyai sifat pertumbuhan tak terbatas.
            Pertumbuhan secara fisik diekpresikan dengan adanya perubahan jumlah atau ukuran sel penyusun jaringan tubuh pada periode tertentu, yang kemudian diukur dalam stuan panjang ataupun bobot. Pertumbuhan diatur oleh hormone, terutama hormone yang dihasilkan di bagian hipofisis. Pada spesies jantan lebih besar daripada betina karena jantan terlibat langsung dalam pembuatan atau penjagaan sarang atau kegitan lain.

A.    Bentuk Pertumbuhan
      Pada awalnya ikan tumbuh lambat, karena saat itu dalam perkembangan hidup awal yang dipusatkan pada penyempurnaan organ-organ tubuh, setelah itu pertumbuhan panjang menjadi pesat sampai dengan kedewasaan. Kemudian dilanjutkan pada pertumbuhan jaringan somatic dan gonad.

B.     Penentuan umur
Penentuan umur dapat dilihat pada sisik sebagai hasil pertumbuhan musiman juga struktur keras lainnya seperti otolit, tulang rusuk, tutup insang dan jari-jari sirip. Otolit adalah satu organ yang terletak didalam telinga bagian dalam.

C.     Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intrisik (dalam) faktor yang timbul dari dalam diri ikan itu sendiri, seperti sifat keturunan, umur/ukuran, ketahanan terhadap penyakit, dan kemampuan memanfaatkan makanan dan faktor ekstrinsik (luar) meliputi sifat fisik dan kimiawi perairan serta komponen hayati. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi

D.    Bioenergetika
Bioenergetik adalah energi yang dikonsumsi akan berubah dalam bentuk
aktivitas metabolism, pertumbuhan dan energi yang dieksresikan.


E.     Penuaan
Proses penuaan ditandai oleh melambatnya pertumbuhan, percepatan laju mortalitas, kapasitas reproduksi yang menurun secara bertahap, dan meningkatnya abnormalitas anakan. Umumnya ikan jantan cepat uzur dan mati daripada ikan betina.

4 komentar:

  1. Jackpot City Casino Review 2021 | Bonuses, Free Spins & No Deposit
    Jackpot City Casino review for 2021 | Including our own expert's review of 인카지노 Jackpot 제왕카지노 City Casino's games, software, banking methods & much more.Games: 400+Deposit Methods: Skrill, Skrill, Paypal, 바카라 Rating: 4.5 · ‎Review by CasinoRewards

    BalasHapus